Cinta tidak buta, tapi menerima
Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan
menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha
menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu
membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud
baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa
jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang
menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan
memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan,
hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin
diperbaiki.
Cinta berani melakukan hal menyakitkan
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh
mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian
untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti
seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal
sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.